kursor

Flame Surfboard /* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/sports/spo-8/spo719.cur), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */

Senin, 21 Agustus 2017

Hasil olahan Kroket Nasi

Assalamualaikum Wr.Wb

Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan tutorial memasak Kroket Nasi.


Alat yang digunakan :

  1. Wajan
  2. Telenan
  3. Serok
  4. Sotel
  5. Mangkuk
  6. Sendok
  7. Pisau
  8. Piring
  9. Garpu
  10. Teflon
Bahan yang dibutuhkan :
  1. Satu mangkuk nasi 
  2. Dua butir telur
  3. Saus pizza secukupnya
  4. Merica secukupnya
  5. Garam secukupnya
  6. Keju secukupnya
  7. Dua buah wortel yang sudah direbus setengah matang
  8. Kornet
  9. Minyak goreng
  10. Tepung panir
Cara memasak :
  1. Kocok telur,campur nasi dengan telur, saus pizza, garam dan merica bubuk di mangkuk besar,aduk sampai rata.
  2. potong wortel dan keju berbentuk dadu lalu tumis wortel dengan kornet.
  3. Bentuk nasi seperti bola lalu masukkan tumisan kornet dan keju kedalam bulatan nasi tersebut.
  4. Ditempat terpisah siapkan breadcrumbs atau tepung panir lalu gulung-gulungkan satu persatu bulatan nasi tersebut  ke dalam tepung panir.
  5. Goreng bulatan nasi hingga berubah warna.




     


















     

              


 

Wassalamualaikum Wr.Wb

Hukum Newtom 3

Assalamualaikum Wr.Wb
Bunyi Hukum III Newton
Menurut Newton "apabila sebuah benda diberi gaya maka benda tersebut akan memberikan gaya yang sama sebagai balasan dimana gaya balasan tersebut sama besar dengan gaya yang diterima tetapi arahnya berlawanan". Hukum III Newton juga disebut hukum aksi reaksi.

Mengapa kaki terasa sakit saat menendang tembok ?. hal ini disebabkan saat kita memberikan gaya (menendang) tembok maka tembok juga akan membalas dengan gaya yang besarnya sama kepada kaki kita. Gaya yang kita berikan pada tembok saat menendang tembok disebut gaya aksi, gaya aksi ini arahnya menuju tembok. Sedangkan gaya yang tembok berikan disebut gaya reaksi, gaya reaksi arahnya menjauhi tembok.

Rumus Hukum III Newton Hukum III Newton dapat dituliskan
F aksi = - F reaksi

Ingat gaya merupakan besaran vektoryang mempunyai nilai dan arah, tanda negatif menunjukkan arah gaya reaksi berlawanan dengan gaya aksi. Adapun syarat berlakunya hukum II Newton atau hukum aksi reaksi kedua gaya sama besar, kedua gaya arahnya berlawanan, bekerja pada dua benda yang berbeda. Gaya yang bekerja pada aksi reaksi disebut gaya sentuh.

Hukum III Newton
juga berlaku pada gaya tak sentuh, seperti pada gaya gravitasi bumi. Gaya gravitasi bumi menyebabkan benda-benda dapat jatuh ke bumi. Buah kelapa yang sudah tua

seringkali jatuh dari pohonnya.

Aplikasi hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari :
1. Tangan terasa sakit saat memukul tembok
Saat memukul tembok kita memberikan gaya pada tembok sebagai aksi, dan tembok aka memberikan gaya yang sama tetapi arahnya berlawanan sebagai reaksi. Gaya reaksi inilah yang menyebabkan tangan terasa sakit saat memukul tembok.

2. Berjalan di atas lantai
Pada saat berjalan kaki memberikan gaya dorong kepada lantai sebagai aksi, gaya aksi ini arahnya ke belakang. Lantai akan memberikan gaya dorong ke depan kepada kaki sebagai reaksi.

3. Berenang
Pada saat berenang kaki dan tangan memberikan gaya dorong kebelakang kepada air sebagai aksi. Air akan memberikan gaya dorong ke depan sebagai reaksi.
peluncuran roket
4. Peluncuran roket
Pada saat roket diluncurkan mesin rokt akan memberikan gaya aksi kepada gas yang arahnya ke bawah, dan gas tersebut akan mendoron roket keatas sebagai gaya reaksi.

5. Senapan yang ditembakkan
Senapan mendorong peluru ke depan sebagai aksi, dan peluru akan mendorong senapan ke belakang sebagai reaksi. 



Rumus Hukum Newton 3 (III): 
1. Gaya Gesek 

              Bunyi Hukum Newton (1, 2, 3 ), Rumus & Contoh di Kehidupan Sehari-Hari

2. Gaya Berat 

             Bunyi Hukum Newton (1, 2, 3 ), Rumus & Contoh di Kehidupan Sehari-Hari

3. Berat Sejenis 

             Bunyi Hukum Newton (1, 2, 3 ), Rumus & Contoh di Kehidupan Sehari-Hari

sumber :
http://www.areabaca.com/2014/12/hukum-iii-newton.html   
http://www.artikelsiana.com/2015/07/bunyi-hukum-newton-12-3-rumus-contoh-contoh.html

Wassalamualaikum Wr.Wb

Hukum Newton 1

Assalamualaikum Wr.Wb

Hai teman teman pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang hukum newton 1,sebagai berikut. Hukum Newton 1 menyatakan bahwa “Setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan laju tetap sepanjang garis lurus, kecuali jika diberi gaya total yang tidak nol”. Kecenderungan sebuah benda untuk mempertahankan keadaan diam atau gerak tetapnya pada garis lurus disebut inersia (kelembaman). Sehingga, Hukum I Newton sering disebut Hukum Inersia. 

Pada zaman dahulu, orang percaya bahwa alam ini bergerak dengan sendirinya. Tidak ada sesuatu pun yang menggerakkannya. Mereka menyebutnya dengan gerak alami. Di lain sisi, untuk benda yang jelas-jelas digerakkan, mereka menamakan gerak paksa. Teori yang dipelopori oleh Aristoteles ini terbukti salah saat Galileo dan Newton mengemukakan pendapat mereka. Galileo mematahkan teori Aristoteles dengan sebuah percobaan sederhana. Ia membuat sebuah lintasan lengkung licin yang digunakan untuk menggelindingkan sebuah bola. Satu sisi dari lintasan tersebut diubah-ubah kemiringannya. Setelah mengamati, Galileo menyatakan “ Jika gaya gesek pada benda tersebut ditiadakan, maka benda tersebut akan terus bergerak tanpa memerlukan gaya lagi”.

Bunyi Hukum Newton 1

Teori Galileo dikembangkan oleh Isaac Newton. Newton mengatakan bahwa “ Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang diam akan tetap diam dan benda yang bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan tetap”. Kesimpulan Newton tersebut dikenal sebagai hukum I Newton. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.

Persamaan Matematis Hukum Newton 1

Berdasarkan hukum I Newton, dapatlah kita pahami bahwa suatu benda cenderung mempertahankan keadaannya. Benda yang mula-mula diam akan mempertahankan keadaan diamnya, dan benda yang mula-mula bergerak akan mempertahankan geraknya. Oleh karena itu, hukum I Newton juga sering disebut sebagai hukum kelembaman atau hukum inersia. Ukuran kuantitas kelembaman suatu benda adalah massa. Setiap benda memiliki tingkat kelembaman yang berbeda-beda. Makin besar massa suatu benda, makin besar kelembamannya. Saat mengendarai sepeda motor kita bisa langsung memperoleh kelajuan besar dalam waktu singkat. Namun, saat kita naik kereta, tentu memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai kelajuan yang besar. Hal itu terjadi karena kereta api memiliki massa yang jauh lebih besar daripada massa sepeda motor.
Setiap hari kita mengalami hukum I Newton. Misalnya, saat kendaraan yang kita naiki direm secara mendadak, maka kita akan terdorong ke depan dan saat kendaraan yang kita naiki tiba-tiba bergerak, maka kita akan terdorong ke belakang, peristiwa tersebut merupakan contoh dari Hukum Newton 1.

Rumus Hukum Newton 1 (I): 
                        
Contoh Hukum Newton 1 (I) dalam Kehidupan Sehari-hari 
  • Saat mobil bergerak cepat di rem mendapak penumpang akan serasa terdorong kedepan
  • Mobil yang anda naiki setelah direm mendadak, lalu mobil tiba-tiba bergerak kedepan, maka anda akan terdorong ke belakang
  • Koin yang diatas kertas yang diletakkan di meja akan tetap, jika kertas ditarik cepat
sumber :http://fisikazone.com/hukum-newton-1/rumus-hukum-newton-1/
             http://www.artikelsiana.com/2015/07/bunyi-hukum-newton-12-3-rumus-contoh-contoh.html
Wassalamualaikum Wr.Wb

Kamis, 10 Agustus 2017

hukum newton II

Assalamualaikum Wr.Wb

Hai teman teman pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang hukum newton 2,sebagai berikut. Hukum II Newton menyatakan bahwa “Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya”. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya. Untuk di ingat bahwa gaya yang mengenai bneda diam mennyebabkan benda bergerak. Gaya yang mengenai benda bergerak menyebabkan benda bergerak lebih cepat, lebih lambat, atau berubah arah. 

Hukum II Newton

Hukum I Newton menyatakan bahwa jika tidak ada gaya total yang bekerja pada sebuah benda, maka benda tersebut akan tetap diam, atau jika sedang bergerak, akan bergerak lurus beraturan (kecepatan konstan). Selanjutnya, apa yang terjadi jika sebuah gaya total diberikan pada benda tersebut?
Newton berpendapat bahwa kecepatan akan berubah. Suatu gaya total yang diberikan pada sebuah benda mungkin menyebabkan lajunya bertambah. Akan tetapi, jika gaya total itu mempunyai arah yang berlawanan dengan gerak benda, gaya tersebut akan memperkecil laju benda. Jika arah gaya total yang bekerja berbeda arah dengan arah gerak benda, maka arah kecepatannya akan berubah (dan mungkin besarnya juga). Karena perubahan laju atau kecepatan merupakan percepatan, berarti dapat dikatakan bahwa gaya total dapat menyebabkan percepatan.
Bagaimana hubungan antara percepatan dan gaya? Pengalaman sehari-hari dapat menjawab pertanyaan ini. Ketika kita mendorong kereta belanja, maka gaya total yang terjadi merupakan gaya yang kita berikan dikurangi gaya gesek antara kereta tersebut dengan lantai. Jika kita mendorong dengan gaya konstan selama selang waktu tertentu, kereta belanja mengalami percepatan dari keadaan diam sampai laju tertentu, misalnya 4 km/jam.
Jika kita mendorong dengan gaya dua kali lipat semula, maka kereta belanja mencapai 4 km/jam dalam waktu setengah kali sebelumnya. Ini menunjukkan percepatan kereta belanja dua kali lebih besar. Jadi, percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang diberikan. Selain bergantung pada gaya, percepatan benda juga bergantung pada massa. Jika kita mendorong kereta belanja yang penuh dengan belanjaan, kita akan menemukan bahwa kereta yang penuh memiliki percepatan yang lebih lambat. Dapat disimpulkan bahwa makin besar massa maka akan makin kecil percepatannya, meskipun gayanya sama. Jadi, percepatan sebuah benda berbanding terbalik dengan massanya.

Bunyi Hukum II Newton

Hubungan ini selanjutnya dikenal sebagai Hukum II Newton, yang bunyinya sebagai berikut: “Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya”.

Persamaan Matematis Hukum II Newton

Misalkan kita mendorong sebuah kotak di atas lantai licin (gaya gesek diabaikan) dengan gaya F, ternyata dihasilkan percepatan sebesar a. Saat gaya dorong terhadap kotak kita perbesar menjadi dua kali semula (2F), ternyata percepatan yang dihasilkan juga dua kali semula (2a). Ketika gaya dorong kita tingkatkan menjadi tiga kali semula (3F), ternyata percepatan yang dihasilkan juga menjadi tiga kali semula (3a). Jadi, dapat disimpulkan bahwa percepatan berbanding  lurus dengan besarnya resultan gaya yang bekerja pada suatu benda (a ~ f).
Percobaan Hukum II Newton Pada Massa Benda TetapPercobaan untuk mengetahui pengaruh resultan gaya terhadap percepatan, dengan gaya diubah-ubah dan menjaga massa tetap.
Sekarang, taruhlah sebuah kotak (dengan massa sama) di atas kotak yang tadi kita dorong (massa kotak menjadi 2 kali semula (2m)). Ternyata dengan gaya F dihasilkan percepatan yang besarnya setengah percepatan semula ( ½ a). Kemudian tambahkan lagi sebuah kotak (dengan massa sama) di atas kotak yang tadi kita dorong (massa menjadi 3 kali semula).
Percobaan Hukum II Newton Pada Massa Benda BerbedaPercobaan untuk mengetahui pengaruh resultan gaya terhadap percepatan, dengan menjaga gaya tetap dan massa diubah-ubah
Ternyata dengan gaya F dihasilkan percepatan yang besarnya sepertiga percepatan semula ( 1/3 a). Jadi, dapat disimpulkan bahwa percepatan berbanding terbalik dengan massa benda a\sim \frac{1}{m}
Sehingga Hukum II Newton tersebut dirumuskan secara matematis dalam persamaan :
a=\frac{\sum F}{m}\text{ atau }\sum F=m.a
dengan:
a = percepatan (m/s2)
m = massa benda (kg)
ΣF = resultan gaya (N)
Satuan gaya menurut SI adalah newton (N). Dengan demikian, satu newton adalah gaya yang diperlukan untuk memberikan percepatan sebesar 1 m/s2 kepada massa 1 kg. Dari definisi tersebut, berarti 1 N = 1 kg.m/s2. Dalam satuan cgs, satuan massa adalah gram (g). Satuan gaya adalah dyne, yang didefinisikan sebagai besar gaya yang diperlukan untuk memberi percepatan sebesar 1 cm/s2 kepada massa 1 g. Dengan demikian, 1 dyne = 1 g.cm/s2. Hal ini berarti 1 dyne = 10-5 N.
sumber :http://fisikazone.com/hukum-ii-newton/
wassalamualaikum wr.wb

Selasa, 01 Agustus 2017

Mindmap Gerak Pada Makhluk Hidup

Assalamualaikum Wr.Wb

hai kembali lagi diblog saya pada kesempatan kali ini saya akan memberikan gambar mindmap tentang gerak pada makhluk hidup,sebagai berikut



karya : 

1. Arief Hakim Rabbani
2. Arsyaferra Kusuma Wardani
3. Puan Candra Syahanani
4. Vincentius Artyanta Maheswara Purba

Wassalamualaikum Wr.Wb