kursor

Flame Surfboard /* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/sports/spo-8/spo719.cur), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */

Selasa, 24 Oktober 2017

HASIL PENELITIAN PENAMPANG AKAR DAN DAUN TUMBUHAN


HASIL PENAMPANG AKAR DAN DAUN TUMBUHAN

Anggota Kelompok :
1. Agneta Helga Kalista
2. Arief Hakim Rabbani
3. Fransiska Natalia Pramesti
4. Muhammad Dzaky Fidel Sahasika





Batang kecil



Akar besar


Batang besar


Batang


Batang



Daun




Akar


Akar




Alat dan Bahan yang digunakan selama pengamatan :

           




Related image
Sumber :  https://www.bhphotovideo.com
Gambar Mikroskop Cahaya 

kroket isi kornet

CROCET ISI KORNET 

Anggota Kelompok :

Agneta Helga Kalista
Ajeng Sekar Apriyani
Arief Hakim Rabbani
Lu'lu'atul Khalifiyah
Muhammad Dzaky Fidel Sahasika
Zahrani Sabrina Nurhidayah


  • ALAT : 
      • Wajan
      • Erok
      • Sothil
      • Baskom
      • Pisau 
      • Panci
      • Parutan
      • Garpu
      • Sendok
  • BAHAN :
      • Singkong 
      • Tepung tapioka 
      • Tepung panir 
      • Keju
      • Kornet 
      • Penyedap rasa 
      • Wortel
      • Telur 
  • CARA  : 
    1. Panaskan air, jika sudah panas masukkan wortel, tutup panci menggunakan angsang. Masukkan singkong kedalam panci itu. Tunggu sampai matang. 
    2. Potong wortel yang sudah empuk dan keju berbentuk dadu. Haluskan singkong yang sudah empuk dibaskom. 
    3. Tambahkan mas**o dan tepung kanji ke dalam singkong tersebut. 
    4. Tumis wortel dan kornet sampai kornet berubah warna. 
    5. Bentuk adonan singkong berbentuk bulat. Isi adonan itu  menggunakan tumisan wortel dan satu dadu keju. 
    6. Siapkan panir di mangkuk dan pecahkan telur di mangkuk yang berbeda. 
    7. Masukkan adonan ke dalam mangkuk berisi telur dan taburi panir di adonan itu sampai tertutup semua. 
    8. Goreng adonan sampai berubah warna 
    9. Crocket isi kornet siap dihidangkan  

























Selasa, 10 Oktober 2017

Hipertensi dan Hipotensi






Penyakit Darah Rendah (Hipotensi) 
Penyakit darah rendah atau Hipotensi (Hypotension) adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang turun dibawah angka normal, yaitu mencapai nilai rendah 90/60 mmHg. Telah dijelaskan pada artikel sebelumnya (Penyakit darah tinggi) bahwa nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG.

Namun demikian, beberapa orang mungkin memiliki nilai tekanan darah (tensi) berkisar 110/90 mmHg atau bahkan 100/80 mmHg akan tetapi mereka tidak/belum atau jarang menampakkan beberapa keluhan berarti, sehingga hal itu dirasakan biasa saja dalam aktivitas kesehariannya. Apabila kondisi itu terus berlanjut, didukung dengan beberapa faktor yang memungkinkan memicu menurunnya tekanan darah yang signifikan seperti keringat dan berkemih banyak namun kurang minum, kurang tidur atau kurang istirahat (lelah dengan aktivitas berlebihan) serta haid dengan perdarahan berlebihan (abnormal) maka tekanan darah akan mencapai ambang rendah (hipotensi) 90/60 mmHg.

# Tanda dan Gejala Tekanan Darah Rendah

Seseorang yang mengalami tekanan darah rendah umumnya akan mengeluhkan keadaan sering pusing, sering menguap, penglihatan terkadang dirasakan kurang jelas (kunang-kunang) terutama sehabis duduk lama lalu berjalan, keringat dingin, merasa cepat lelah tak bertenaga, bahkan mengalami pingsan yang berulang.

Pada pemeriksaan secara umum detak/denyut nadi teraba lemah, penderita tampak pucat, hal ini disebabkan suplai darah yang tidak maksimum keseluruh jaringan tubuh.

# Penyebab Penyakit Darah Rendah

Ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa terjadinya penurunan tensi darah, hal ini dapat dikategorikan sebagai berikut:

- Kurangnya pemompaan darah dari jantung. Semakin banyak darah yang dipompa dari jantung setiap menitnya (cardiac output, curah jantung), semakin tinggi tekanan darah. Seseorang yang memiliki kelainan/penyakit jantung yang mengakibatkan irama jantung abnormal, kerusakan atau kelainan fungsi otot jantung, penyakit katup jantung maka berdampak pada berkurangnya pemompaan darah (curah jantung) keseluruh organ tubuh.

- Volume (jumlah) darah berkurang. Hal ini dapat disebabkan oleh perdarahan yang hebat (luka sobek,haid berlebihan/abnormal), diare yang tak cepat teratasi, keringat berlebihan, buang air kecil atau berkemih berlebihan.

- Kapasitas pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah (dilatasi) menyebabkan menurunnya tekanan darah, hal ini biasanya sebagai dampak dari syok septik, pemaparan oleh panas, diare, obat-obat vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE).


# Penanganan dan Pengobatan Darah Rendah

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi tekanan darah renda (hipotensi), diantaranya :

- Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas per hari, sesekali minum kopi agar memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan darah akan meningkat

- Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung kadar garam

- Berolah raga teratur seperti berjalan pagi selama 30 menit, minimal 3x seminggu dapat membantu mengurangi timbulnya gejala

- Pada wanita dianjurkan untuk mengenakan stocking yang elastis

- Pemberian obat-obatan (meningkatkan darah) hanya dilakukan apabila gejala hipotensi yang dirasakan benar-benar mengganggu aktivitas keseharian, selain itu dokter hanya akan memberikan vitamin (suport/placebo) serta beberapa saran yang dapat dilakukan bagi penderita.

Mengenai image masyarakat yang sebagian besar berpikir bahwa dengan mengkonsumsi daging kambing bagi penderita hipotensi dapat meningkatkan tensi darah sebenarnya belum jelas, Namun dibenarkan kalau hal itu akan meningkatkan kandungan haemoglobin (Hb) dalam darah. Sekali lagi harus dipahami bahwa tekanan darah rendah artinya suplai darah tidak maksimal keseluruh bagian tubuh. Haemoglobin (Hb) rendah adalah berarti bahwa kandungan Hb sebagai zat pengikat oxygen dalam darah memiliki kadar rendah yang akibatnya penderita bisa pucat (anemia), pusing (oxygen yang di angkut/suplai darah ke otak kurang), merasa cepat lelah dan sebagainya.

Dalam kasus Hipotensi yang benar-benar diperlukan pemberian obat, biasanya ada beberapa jenis obat yang biasa dipakai seperti fludrocortisone, midodrine, pyridostigmine, nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), caffeine dan erythropoietin.

Penyakit Darah Tinggi (Hipertensi)
Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.

Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu beraktifitas atau berolahraga.

Bila seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak mendapatkan pengobatan dan pengontrolan secara teratur (rutin), maka hal ini dapat membawa si penderita kedalam kasus-kasus serius bahkan bisa menyebabkan kematian. Tekanan darah tinggi yang terus menerus menyebabkan jantung seseorang bekerja extra keras, akhirnya kondisi ini berakibat terjadinya kerusakan pada pembuluh darah jantung, ginjal, otak dan mata. Penyakit hypertensi ini merupakan penyebab umum terjadinya stroke dan serangan jantung (Heart attack).

Penyakit darah tinggi atau Hipertensi dikenal dengan 2 type klasifikasi, diantaranya Hipertensi Primary dan Hipertensi Secondary :
# Hipertensi Primary
Hipertensi Primary adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah tinggi sebagai akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan. Seseorang yang pola makannya tidak terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan obesitas, merupakan pencetus awal untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi. Begitu pula sesorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stressor tinggi sangat mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-orang yang kurang olahraga pun bisa mengalami tekanan darah tinggi.


# Hipertensi Secondary
Hipertensi secondary adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang mengalami/menderita penyakit lainnya seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh. Sedangkan pada Ibu hamil, tekanan darah secara umum meningkat saat kehamilan berusia 20 minggu. Terutama pada wanita yang berat badannya di atas normal atau gemuk (gendut).

Pregnancy-induced hypertension (PIH), ini adalah sebutan dalam istilah kesehatan (medis) bagi wanita hamil yang menderita hipertensi. Kondisi Hipertensi pada ibu hamil bisa sedang ataupun tergolang parah/berbahaya, Seorang ibu hamil dengan tekanan darah tinggi bisa mengalami Preeclampsia dimasa kehamilannya itu.

Preeclampsia adalah kondisi seorang wanita hamil yang mengalami hipertensi, sehingga merasakan keluhan seperti pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri perut, muka yang membengkak, kurang nafsu makan, mual bahkan muntah. Apabila terjadi kekejangan sebagai dampak hipertensi maka disebut Eclamsia.


1. Penyebab Hipertensi
Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison) dan beberapa obat hormon, termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflammasi) secara terus menerus (sering) dapat meningkatkan tekanan darah seseorang. Merokok juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi dikarenakan tembakau yang berisi nikotin. Minuman yang mengandung alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat menimbulkan terjadinya tekanan darah tinggi. Stop menjadi alcoholic!

2. Penanganan dan Pengobatan Hipertensi

a. Diet Penyakit Darah Tinggi (Hipertensi)
* Kandungan garam (Sodium/Natrium)
Seseorang yang mengidap penyakit darah tinggi sebaiknya mengontrol diri dalam mengkonsumsi asin-asinan garam, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk pengontrolan diet sodium/natrium ini ;
- Jangan meletakkan garam diatas meja makan
- Pilih jumlah kandungan sodium rendah saat membeli makan
- Batasi konsumsi daging dan keju
- Hindari cemilan yang asin-asin
- Kurangi pemakaian saos yang umumnya memiliki kandungan sodium

* Kandungan Potasium/Kalium
Suplements potasium 2-4 gram perhari dapat membantu penurunan tekanan darah, Potasium umumnya bayak didapati pada beberapa buah-buahan dan sayuran. Buah dan sayuran yang mengandung potasium dan baik untuk di konsumsi penderita tekanan darah tinggi antara lain semangka, alpukat, melon, buah pare, labu siam, bligo, labu parang/labu, mentimun, lidah buaya, seledri, bawang dan bawang putih. Selain itu, makanan yang mengandung unsur omega-3 sagat dikenal efektif dalam membantu penurunan tekanan darah (hipertensi).

Pengobatan hipertensi biasanya dikombinasikan dengan beberapa obat;
- Diuretic {Tablet Hydrochlorothiazide (HCT), Lasix (Furosemide)}. Merupakan golongan obat hipertensi dengan proses pengeluaran cairan tubuh via urine. Tetapi karena potasium berkemungkinan terbuang dalam cairan urine, maka pengontrolan konsumsi potasium harus dilakukan.

- Beta-blockers {Atenolol (Tenorim), Capoten (Captopril)}. Merupakan obat yang dipakai dalam upaya pengontrolan tekanan darah melalui proses memperlambat kerja jantung dan memperlebar (vasodilatasi) pembuluh darah.

- Calcium channel blockers {Norvasc (amlopidine), Angiotensinconverting enzyme (ACE)}. Merupakan salah satu obat yang biasa dipakai dalam pengontrolan darah tinggi atau Hipertensi melalui proses rileksasi pembuluh darah yang juga memperlebar pembuluh darah

Hasil gambar untuk hipertensi dan hipotensi adalah



sumber :http://freezer.crazy4us.com/t5128-penyakit-hipotensi-dan-hipertensi

Anemia

Definisi dan Gambaran Umum

Anemia adalah gangguan darah yang paling umum terjadi. Kondisi ini menyerang lebih dari 3 juta orang di Amerika Serikat.
Kondisi ini berkaitan dengan sel darah merah, apakah jumlahnya yang sangat sedikit atau mereka tidak memiliki zat darah merah (hemoglobin) yang cukup untuk dapat membawa oksigen ke seluruh sel dan jaringan pada tubuh.
Oksigen merupakan komponen yang paling penting bagi keberlangsungan fungsi sel. Jika sel tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup, maka fungsi organ tubuh juga akan ikut terganggu. Jadi, pasien yang mengalami anemia cenderung merasa lemas dan cepat lelah. Pada kasus yang parah, organ mereka bahkan tidak dapat berfungsi sama sekali.

Penyebab

Seseorang dapat terkena satu dari 400 jenis anemia. Namun, terdapat dua kategori umum dari jenis-jenis tersebut:
  • Hilangnya darah: Hilangnya darah atau pendarahan dapat terjadi karena beberapa alasan yang berbeda, dan tidak harus terjadi secara tiba-tiba. Terkadang anemia tidak diketahui seperti saat Anda mengalami pendarahan dalam, dan mungkin akibat cedera atau penyakit seperti beberapa kanker tingkat akhir. Para wanita rentan terhadap anemia karena darah yang hilang pada saat menstruasi. Obat-obatan tertentu seperti aspirin juga dapat meningkatkan resiko seseorang terkena anemia karena mereka membuat darah lebih tipis dan menyebabkan radang pada perut atau usus. Jika Anda menyumbangkan darah Anda secara teratur, maka Anda juga beresiko terkena anemia. Inilah mengapa Anda dianjurkan untuk beristirahat dan baru melakukannya lagi setelah tiga bulan setelah penyumbangan sebelumnya.
  • Produksi yang tidak mencukupi: Tubuh memproduksi sel darah merah dan putih melalui sumsum tulang. Namun, terkadang bagian tersebut tidak memproduksi sel darah dalam jumlah yang cukup, kemungkinan karena penyakit atau cacat pada proses produksi. Salah satu contoh jenis anemia yang masuk dalam kategori ini adalah anemia sel sabit, dimana sel darah merah yang diproduksi berbentuk menyerupai bulan sabit. Kondisi ini dapat menyerang para pria dan wanita yang memiliki darah campuran Afrika-Amerika. Tubuh memproduksi sel darah merah, namun mati sebelum oksigen yang mereka bawa mencapai sel darah yang lain.
  • Kekurangan vitamin dan mineral: Tubuh memerlukan vitamin dan mineral agar sel dapat melakukan tugasnya. Gizi yang diserap dari makanan akan dihancurkan di usus sebelum dialirkan kepada berbagai sel melalui aliran darah. Beberapa sari makanan ini dialirkan ke sumsum tulang, yang memproduksi sel induk. Sel induk kemudian akan menjadi sel darah. Anemia karena kekurangan vitamin dan mineral terjadi ketika sel darah merah tidak menerima vitamin dan mineral, seperti vitamin B12 dan zat besi, dalam jumlah yang cukup, terutama zat besi yang sering dihubungkan dengan anemia karena perannya saat membantu sel darah merah dalam memproduksi zat darah merah (hemoglobin). Selain memberi warna pada sel, zat darah merah juga bertanggungjawab untuk mengikat oksigen dan mengalirkannya kepada sel darah lainnya. Mungkin juga Anda mengkonsumsi vitamin dan mineral yang cukup, namun tubuh Anda tidak dapat menyerapnya dengan baik. Inilah yang terjadi pada anemia pernisius, yang terjadi ketika penyakit usus seperti penyakit Crohn menyebabkan gangguan pada penyerapan. Anemia juga dapat terjadi pada saat Anda sedang hamil karena bayi Anda juga akan memerlukan asupan oksigen untuk bertahan hidup. Hal ini membuat para dokter memberikan suplemen yang kaya dengan zat besi, vitamin B12, dan folat yang dapat meredakan dan mengatasi kondisi tersebut kepada para ibu hamil.
  • Kelainan darah lainnya: Anemia juga dapat menjadi gejala dari penyakit lain seperti leukemia.Leukemia adalah kanker darah jahat yang ditandai dengan produksi sel darah putih yang berlebihan. Hal ini membuat antara sel darah yang diproduksi mati atau sumsum tulang terpaksa memproduksi sel darah yang belum matang. Hasilnya, sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah merah sebagaimana mestinya.
Anemia juga dapat dihubungkan dengan beberapa faktor resiko tertentu seperti:
  • Ras: Beberapa etnis rentan terhadap anemia. Sebagai contoh, talasemia atau anemia yang disebabkan oleh sel darah merah yang belum matang biasanya menyerang orang-orang keturunan Asia Selatan, Timur Tengah, dan Mediterania.
  • Riwayat keluarga: Jika salah satu dari anggota keluarga Anda menderita anemia, maka Anda pun beresiko untuk terkena penyakit tersebut, terutama jika Anda berasal dari salah satu etnis di atas.
  • Paparan senyawa kimia: Timah hitam merupakan salah satu jenis senyawa yang paling sering menyebabkan anemia. Senyawa ini dapat mencegah sumsum tulang untuk memproduksi sel darah merah dalam jumlah yang cukup.
  • Penyakit lain: Anemia dapat disebabkan oleh penyakit atau gangguan kesehatan lain seperti kekurangan hormon tiroid (hipotiroidisme) dan penyakit ginjal tahap akhir.

Gejala

  • Kehilangan tenaga
  • Keletihan
  • Melemahnya tubuh
  • Sulit berkonsentrasi
  • Sakit kepala atau pusing
  • Detak jantung yang bertambah cepat
  • Insomnia
  • Nyeri sendi
  • Rasa lapar yang tidak biasanya
  • Kulit pucat
  • Sensasi geli pada anggota tubuh
  • Gangguan jiwa ketakutan atau Paranoia
  • Mual dan muntah
  • Nyeri pada perut
  • Penyakit kuning
  • Radang/tukak lambung
  • Infeksi
  • Ketidakmampuan dalam belajar pada anak-anak

Siapa yang Dapat Ditemui dan Jenis Perawatan yang Tersedia

Anemia dapat diketahui oleh dokter umum atau dokter keluarga.
Untuk mendeteksi anemia, dokter akan melakukan dua tes: tes CBC dan tes fisik. Tes CBC dilakukan untuk mengetahui jumlah zat darah merah (hemoglobin) dan sel darah merah yang Anda miliki. Umumnya, perbandingan sel darah merah terhadap jumlah darah (hematokrit) yang normal berkisar antara 35% hingga 47% pada wanita, dan lebih banyak lagi pada pria.
Pada tes fisik, dokter akan mengetahui gejala yang Anda alami, seperti dengan memeriksa detak jantung, tingkatan nyeri, dan perubahan warna kulit. Dokter akan menyarankan Anda untuk menjalani tes yang lebihmenyeluruh, seperti pengambilan gambar sel darah merah. Sel yang “sakit” biasanya lebih ringan. Pada anemia sel sabit, sel darah merah Anda akan berbentuk sabit.
Meskipun jarang, namun dokter Anda dapat merujuk Anda untuk menjalani tes kemih (urin), penghisapan (aspirasi) tulang, dan pemindaian tubuh.
Jenis pengobatan akan disesuaikan dengan jenis anemia yang Anda alami. Berdasarkan pada gejala yang Anda alami, hal-hal berikut mungkin perlu untuk dilakukan:
  • Transfusi darah terutama pada kasus yang parah
  • Pencangkokan sel induk atau sumsum tulang
  • Pengobatan terhadap penyebab utama seperti pada penyakit ginjal, kanker, atau gangguan perut dan usus (gastrointestinal)
  • Pencegahan infeksi melalui pemberian antibiotik
  • Terapi kelasi untuk membuang timah hitam
  • Peningkatan produksi sel darah merah dengan obat-obatan eritropoietin

Referensi:
  • http://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/anemia/treatment
  • https://www.docdoc.com/id/info/condition/anemia

Varises

Pengertian varises adalah pembuluh darah membesar. Setiap pembuluh darah bisa mengalami varises, tetapi pembuluh darah yang paling sering terkena varises pada kaki. Itu karena berdiri dan berjalan tegak dapat meningkatkan tekanan di pembuluh darah di tubuh bagian bawah.

Bagi orang lain, penyakit varises dapat menyebabkan sakit rasa sakit dan ketidaknyamanan. Kadang-kadang gejala varises menimbulkan masalah yang lebih serius. Penyakit varises juga mungkin menandakan risiko yang lebih tinggi dari masalah peredaran darah lainnya. Pengobatan varises mungkin menggunakan langkah-langkah perawatan diri atau prosedur operasi varises oleh dokter spesialis varises untuk menghilangkan varises atau menghapus vena.

Gejala varises

Varises biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Tanda tanda varises meliputi:
  • Vena yang berwarna ungu atau biru gelap
  • Vena yang terlihat tidak beraturan dan menonjol; biasanya seperti tali pada kaki Anda.

Ketika ciri ciri varises dan gejalanya yang sakit terjadi, ini mungkin termasuk:
  • Rasa sakit atau berat di kaki Anda
  • Perih, berdenyut, otot kram dan pembengkakan di kaki bagian bawah Anda
  • Rasa sakit yang memburuk setelah duduk atau berdiri dalam waktu yang lama
  • Gatal-gatal di sekitar satu atau lebih dari vena Anda
  • Luka pada kulit di pergelangan kaki Anda, yang dapat berarti bahwa Anda memiliki bentuk yang serius dari penyakit pembuluh darah yang membutuhkan perawatan medis.

Cara mengatasi varises dengan perawatan diri, seperti olahraga, mengangkat kaki atau mengenakan stoking varises dapat membantu Anda meringankan sakit varises dan mungkin merupakan cara mencegah varises dari semakin buruk. Jika Anda khawatir tentang varises Anda terlihat dan terasa semakin buruk, pergilah ke dokter.

obat varises | cara menghilangkan varises | penyebab varises


Penyebab Varises

Arteri membawa darah dari jantung ke seluruh jaringan Anda. Vena mengembalikan darah dari seluruh tubuh ke jantung, sehingga darah dapat diresirkulasi. Untuk kembalikan darah ke jantung Anda, pembuluh darah di kaki Anda harus bekerja melawan gravitasi. Kontraksi otot di bawah kaki Anda bertindak sebagai pompa, dan dinding vena elastis membantu darah kembali ke jantung Anda. Katup kecil dalam pembuluh darah terbuka untuk mengalirkan darah menuju jantung Anda kemudian tutup untuk menghentikan darah mengalir mundur. 

Penyebab varises dapat mencakup:
  • Umur. Ketika Anda bertambah tua, pembuluh darah Anda dapat kehilangan elastisitas menyebabkan pembuluh darah meregang. Katup dalam pembuluh darah Anda dapat menjadi lemah, sehingga darah yang harus bergerak menuju jantung mengalir mundur. Kolam darah di pembuluh darah Anda, dan pembuluh darah Anda membesar dan menjadi varises. Vena tampak biru karena mengandung darah terdeoksigenasi, yang dalam proses yang diresirkulasi melalui paru-paru.
  • Varises pada kehamilan. Varises saat hamil dapat terjadi pada beberapa wanita. Kehamilan meningkatkan volume darah dalam tubuh Anda, tetapi mengurangi aliran darah dari kaki Anda ke panggul Anda. Perubahan sirkulasi ini dirancang untuk mendukung pertumbuhan janin, tetapi dapat menghasilkan efek samping yang tidak menguntungkan - pembuluh darah membesar di kaki Anda. Varises dapat muncul untuk pertama kalinya atau mungkin memburuk selama kehamilan, ketika rahim memberikan tekanan lebih besar pada pembuluh darah di kaki Anda. Perubahan hormon selama kehamilan juga mungkin memainkan peran. Varises yang berkembang selama kehamilan umumnya membaik tanpa perawatan medis dalam waktu tiga bulan setelah melahirkan.

Faktor-faktor ini meningkatkan risiko mengalami penyakit varises:
  • Umur. Risiko terkena varises meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Penuaan menyebabkan keausan pada katup dalam pembuluh darah Anda yang membantu mengatur aliran darah. Menyebabkan katup memungkinkan beberapa darah mengalir kembali ke dalam pembuluh darah Anda di mana ia berkumpul bukannya mengalir ke jantung Anda.
  • Sex. Wanita lebih mungkin untuk terkena kondisi tersebut. Perubahan hormon selama kehamilan, pra menstruasi atau menopause bisa menjadi faktor penyebab. Penggunaan terapi penggantian hormon atau pil KB dapat meningkatkan risiko varises.
  • Riwayat keluarga. Jika anggota keluarga yang lain memiliki varises, ada kemungkinan besar Anda akan juga.
  • Obesitas. Kelebihan berat badan menambah tekanan pada pembuluh darah Anda.
  • Berdiri atau duduk dalam waktu yang lama. Darah Anda tidak mengalir jika Anda berada di posisi yang tetap dalam waktu yang lama.

Bahaya Varises

Komplikasi penyakit varises dapat terjadi, meskipun jarang, dapat mencakup:
  • Ulkus. ulkus yang menyakitkan bisa terbentuk pada kulit dekat varises, khususnya di dekat pergelangan kaki. Ulkus disebabkan oleh penumpukan cairan jangka panjang dalam jaringan ini, yang disebabkan oleh peningkatan tekanan darah di dalam pembuluh darah yang terkena. Tempat yang berubah warna pada kulit biasanya dimulai sebelum bentuk ulkus.
  • Gumpalan darah. Kadang-kadang, vena di dalam kaki membesar. Dalam kasus tersebut, kaki yang terkena bisa membengkak. Setiap kaki bengkak tiba-tiba memerlukan perawatan medis yang mendesak karena akan menunjukkan bekuan darah, kondisi ini dikenal medis sebagai tromboflebitis.

Tes dan Diagnosis

Untuk cara mengobati varises, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk melihat kaki Anda saat Anda sedang berdiri untuk memeriksa pembengkakan. Dokter Anda mungkin juga meminta Anda untuk menjelaskan rasa sakit dan nyeri pada kaki Anda.

Anda juga mungkin perlu tes USG untuk melihat apakah katup dalam pembuluh darah Anda berfungsi normal atau jika ada bekuan darah. Dalam tes non-invasif ini, Anda berbaring di tempat pemeriksaan. Sedikit gel hangat dioleskan pada kulit Anda. Gel ini membantu menghilangkan pembentukan kantong-kantong udara antara transduser dan tubuh Anda. Selama tes USG, seorang teknisi terlatih dalam pencitraan ultrasound (sonogram) menekan sebuah perangkat genggam kecil (transducer) pada kulit Anda di area tubuh Anda yang sedang diperiksa, bergerak dari satu area ke area lain yang diperlukan. Transduser mentransmisikan gambar dari pembuluh darah di kaki Anda ke monitor, jadi teknisi dan dokter varises Anda dapat melihatnya.

Cara Menghilangkan Varises


Ada beberapa langkah-langkah perawatan yang dapat Anda ambil untuk menghilangkan ketidaknyamanan yang dapat menyebabkan varises. Langkah-langkah yang sama ini dapat membantu mencegah varises atau memperlambat perkembangan gejala penyakit varises juga. Mereka termasuk:
  • Latihan. Banyak berjalan. Berjalan adalah cara yang bagus untuk mendorong sirkulasi darah di kaki Anda. Dokter Anda dapat merekomendasikan tingkat aktivitas yang sesuai untuk Anda.
  • Perhatikan berat badan dan diet Anda. Shedding kelebihan berat badan membutuhkan tekanan yang tidak perlu dari pembuluh darah Anda. Apa yang Anda makan dapat membantu, juga. Ikuti diet rendah garam untuk menghilangkan atau mencegah pembengkakan yang disebabkan dari retensi air.
  • Perhatikan apa yang Anda pakai. Hindari sepatu hak tinggi. Sepatu bertumit rendah baik untuk otot betis yang lebih untuk pembuluh darah Anda. Jangan memakai pakaian ketat di pinggang, kaki atau pangkal paha.
  • Angkat kaki Anda. Untuk meningkatkan sirkulasi di kaki Anda, ambillah beberapa waktu istirahat setiap hari untuk mengangkat kaki Anda. Misalnya, berbaring dengan kaki bertumpu pada tiga atau empat bantal.
  • Jangan duduk dengan kaki disilangkan. Beberapa dokter percaya posisi ini dapat meningkatkan masalah sirkulasi.

Cara Menyembuhkan Varises Alternatif 

Beberapa pengobatan dapat efektif untuk insufisiensi vena kronis, sebuah kondisi yang berhubungan dengan penyakit varises kaki di mana pembuluh darah kaki memiliki masalah mengembalikan darah ke jantung. Beberapa obat varises alami juga dapat membantu meringankan pembengkakan dan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh penyakit varises. Bicarakan dengan dokter Anda sebelum mencoba obat varises tersebut atau obat herbal varises lain atau juga suplemen makanan untuk memastikan produk ini tidak akan mengganggu obat yang diresepkan dokter.

sumber :http://cara-ngatasi.blogspot.co.id/2014/04/penyebab-varises-dan-cara-menghilangkan-varises-pada-kaki.html